Jeruk (Citrus sp) merupakan tanaman asli Asia,
umumnya berasal dari Cina. Hanya jeruk
besar yang diakui merupakan tanaman asli Indonesia. Berdasarkan
karakteristiknya jeruk yang dibudidayakan di Indonesia dapat dibagi menjadi
lima golongan, yaitu:
Ø Jeruk
Keprok
Ø Jeruk Siem
Ø Jeruk Manis
Ø Jeruk Besar
Ø Jeruk Sayur
Di dalam
Buah Jeruk terkandung senyawa fitokimia khas yang memiliki efek fisiologis luas
dan membantu mencegah timbulnya berbagai jenis penyakit kronis, termasuk
kangker dan penyakit jantung. di dalam fitokimia ini terdapat zat kimia yang
disebut monoterpenes yang mana
asupasenyawa ini hanya dapat dipenuhi melalui konsumsi makanan asal tanaman
salah satunya jeruk. Senyawa ini memiliki dua manfaat yaitu mellindungi sel
dari kangker dan melawan kangker. mekanisme pencegahan meliputi kemampuannya
sebagai antioksidan, efeknya pada proses pembelahan sel, meningkatkan aktivitas
enzim dalam menghilangkan karsinogen
(zat penybab kangker), dan pembelokiran senyawa nitrosamin.
Buah jeruk
merupakan sumber vitamin C yang berguna untuk kesehatan manusia. Kandungan
vitamin C pada buah jeruk sangat beragam antar varietas, tetapi berkisar antara
27-49 mg/100gram daging buah. Sari buah jeruk mengandung 40-70 mg vitamin C per
100 ml, tergantung pada jenisnya. Makin tua buah jeruk, biasanya makin
berkurang kandungan vitamin C-nya, tetapi semakin manis rasanya.
Selain
sebagai sumber vitamin C, jeruk juga merupakan sumber asam folat potensial.
Satu buah jeruk dapat memenuhi 20 persen dari kebutuhan folat sehari-hari.
Pemenuhan konsumsi asam folat akan menurunkan
kadar homosistein, yang merupakan raccun bagi dinding pembuluh darah.
dengan menurunkan kadar homosistein, resiko terkena penyakit kardiovaskular
juga berkurang.
Buah jeruk
mengandung karbohidrat sedrhana dalam bentuk fruktosa, glukosa, dan sukrosa.
Sedangkan karbohidrat kompeleksnya berupa polisakaridanon pati yang secara umum
lebih dikenal dengan serat pangan. Serat
pangan di dalam tubuh akan mengikat zat gizi pada suatu gel matriks, sehingga
dapat memperlambat pengosongan lambung serta peruses pencernaan dan penyerapan.
Keadaan itu akan memperpanjang memperpanjang rasa kenyang dan menurunkan laju
penyerapan glukosa, sehingga membantu mencegah lonjakan kadar gula darah.
0 komentar:
Posting Komentar