Selasa, 24 Juli 2012

JERUK SI ORANYE YANG KAYA VITAMIN C





Jeruk (Citrus sp) merupakan tanaman asli Asia, umumnya berasal dari Cina.  Hanya jeruk besar yang diakui merupakan tanaman asli Indonesia. Berdasarkan karakteristiknya jeruk yang dibudidayakan di Indonesia dapat dibagi menjadi lima golongan, yaitu:
Ø Jeruk Keprok
Ø Jeruk Siem
Ø Jeruk Manis
Ø Jeruk Besar
Ø Jeruk Sayur
Di dalam Buah Jeruk terkandung senyawa fitokimia khas yang memiliki efek fisiologis luas dan membantu mencegah timbulnya berbagai jenis penyakit kronis, termasuk kangker dan penyakit jantung. di dalam fitokimia ini terdapat zat kimia yang disebut monoterpenes  yang mana asupasenyawa ini hanya dapat dipenuhi melalui konsumsi makanan asal tanaman salah satunya jeruk. Senyawa ini memiliki dua manfaat yaitu mellindungi sel dari kangker dan melawan kangker. mekanisme pencegahan meliputi kemampuannya sebagai antioksidan, efeknya pada proses pembelahan sel, meningkatkan aktivitas enzim dalam menghilangkan  karsinogen (zat penybab kangker), dan pembelokiran senyawa nitrosamin.
Buah jeruk merupakan sumber vitamin C yang berguna untuk kesehatan manusia. Kandungan vitamin C pada buah jeruk sangat beragam antar varietas, tetapi berkisar antara 27-49 mg/100gram daging buah. Sari buah jeruk mengandung 40-70 mg vitamin C per 100 ml, tergantung pada jenisnya. Makin tua buah jeruk, biasanya makin berkurang kandungan vitamin C-nya, tetapi semakin manis rasanya.
Selain sebagai sumber vitamin C, jeruk juga merupakan sumber asam folat potensial. Satu buah jeruk dapat memenuhi 20 persen dari kebutuhan folat sehari-hari. Pemenuhan konsumsi asam folat akan menurunkan  kadar homosistein, yang merupakan raccun bagi dinding pembuluh darah. dengan menurunkan kadar homosistein, resiko terkena penyakit kardiovaskular juga berkurang.
Buah jeruk mengandung karbohidrat sedrhana dalam bentuk fruktosa, glukosa, dan sukrosa. Sedangkan karbohidrat kompeleksnya berupa polisakaridanon pati yang secara umum lebih dikenal dengan serat pangan.  Serat pangan di dalam tubuh akan mengikat zat gizi pada suatu gel matriks, sehingga dapat memperlambat pengosongan lambung serta peruses pencernaan dan penyerapan. Keadaan itu akan memperpanjang memperpanjang rasa kenyang dan menurunkan laju penyerapan glukosa, sehingga membantu mencegah lonjakan kadar gula darah.


0 komentar:

Posting Komentar