Kismis
merupakan Produk olahan anggur yang dikeringkan terutama dari jenis Vinifera.
Anggur jenis tersebut selain tidak berbiji, juga memiliki kulit tipis, serta
aroma rasa yang sangat manis. Dengan demikian buah tersebut mudah dikeringkan,
serta tidak perlu ditambahkan gula sebagai pemanis.
Peroses
pengeringan buah anggur dapat dilakukan secara alami dengan menggunakan sinar
matahari atau menggunakan oven. Proses pengeringan dilakukan hingga mencapai
kadar air 15-18 gram dan kadar 68-70 gram per 100 gram kismis. kismis yang baik memilikiwarna coklat kehitaman atau
keemasan.
Kismis
mengandung senyawa yang dapat melawan bakteri penyebab kerussakan gigi dan
gusi. Senyawa asam oleanolik mampu menghambat pertumbuhan dua spesies bakteri
penghuni mulut, yaitu Streptococcus
mutans Penyebap timbulnya plak dan kerusakan gigi, serta Porphyromonas gingivalis penyebap penyakit periodontal.
Senyawa tersebut efektif melawan bakteri pada konsentrasi 200-1000 mikrogram
permilliliter.
Dengan
demikian anggapan masyarakat yang menyatakan bahwa makanan yang bersifat
lengket di gigi adalah merugikan, tidak selalu benar. Kismis walaupun
mengandung gula dan bersifat lengket di gigi, ternyata memiliki kemampuan
menghalau pertumbuhan mikroba perusak gigi dan
gusi. Di tinjau dari sudut pandang tersebut, maka jelas mengonsumsi kismis jauh lebih baik dari mengonsumsi
permen. Belum lagi jika di tinjau dari kandungan gizi kismis yang lebih unggul
dibandingkan permen.
Selain baik
untuk gigi ternyata kismis juga bisa di manfaatkan sebagai pengawet makanan
alami karena ekstrak kismis dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme
pathogen (penyebap Penyakit) seperti Listeria
monocytogenes, E. Coli, dan Staphylococcus aureus. Itulah sebabnya
kismis sering dicampurkan ke dalam roti, selain sebagai pemberi rasa manis juga
berperan sebagai pengawet alami.
Sama-Sama Mas, saya saiful alumni Universitas Mataram NTB
BalasHapus