Kurma
merupakan makanan yang sudah menjadi cirri khas bagi Negara-negara timur
tengah. Bagi ummat Islam berbuka puasa dengan kurma bukanlah sekedar tradisi,
namun juga sudah merupakan anjuran Nabi Muhammad SAW. Pilihan kurma sebagai
makanan pembuka yang sehat dibulan puasa
ternyata bukan tanpa dasar. Selain nilai energi yang sangat tinggi kurma juga
mengandung komponen gizi lain yang cukup baik.
Kandungan
gula kurma sebagian besar merupakan gula-gula monosakarida, sehingga mudah
dicerna tubuh. Gula-gula itu antara lain berupa glukosa dan fruktosa. Pada
sebagian varietas kurma tertentu juga
terdapat gula sukrosa. Kandungan gula pada kurma sangat tinggi, yaitu sekitar
70% atau sekitar 70 gram untuk setiap 100 gram daging buah. Daya absorbsi gula
kurma pada tubuh cukup cepat yaitu sekitar 45-60 menit (dibandingkan nasi yang
membutuhkan waktu berjam-jam. Itulah kenapa kurma sangat baik sebagai makanan
berbuka puasa.
Selain
itu kurma juga baik bagi menu berbuka puasa karena kemapuannya meningkatkan
kebasaan lambung yang terlalu asam karena tidak memperoleh makanan dan minuman
selama 13-14 jam. Kandungan vitamin A pada kurma juga berfungsi menjaga
kesehatan mata, pertumbuhan, reproduksi , imunitas (kekebalan) tubuh, dan
pemeliharaan sel epitel.
Dipasaran
terdapat 26 jenis kurma. Kurma jenis ajwah merupakan kurma yang paling mahal,
karena ia dan kurma ambar merupakan kurma kesukaan Nabi Muhammad SAW. Selain
itu juga terdapat kurma jenis sukari.
kurma jenis ini memiliki ukuran besar dan berwarna coklat kurma ini diyakini
dapat menambah tenaga, khususnya bagi pria. Sedangkan untuk kaum wanita ada
kurma lubanah yang berarti kurma susu. kurma jenis ini berukuran kecil dan agak
keras. Oleh karena itu, sebelum dimakan kurma ini harus direbus dahulu di dalam
air. Kurma ini diyakini sangat baik bagi ibu yang sedang menyusui.
0 komentar:
Posting Komentar