Kamis, 02 Agustus 2012

Kurma: Si manis Penganan Ramadhan





Kurma merupakan makanan yang sudah menjadi cirri khas bagi Negara-negara timur tengah. Bagi ummat Islam berbuka puasa dengan kurma bukanlah sekedar tradisi, namun juga sudah merupakan anjuran Nabi Muhammad SAW. Pilihan kurma sebagai makanan pembuka  yang sehat dibulan puasa ternyata bukan tanpa dasar. Selain nilai energi yang sangat tinggi kurma juga mengandung komponen gizi lain yang cukup baik.
Kandungan gula kurma sebagian besar merupakan gula-gula monosakarida, sehingga mudah dicerna tubuh. Gula-gula itu antara lain berupa glukosa dan fruktosa. Pada sebagian  varietas kurma tertentu juga terdapat gula sukrosa. Kandungan gula pada kurma sangat tinggi, yaitu sekitar 70% atau sekitar 70 gram untuk setiap 100 gram daging buah. Daya absorbsi gula kurma pada tubuh cukup cepat yaitu sekitar 45-60 menit (dibandingkan nasi yang membutuhkan waktu berjam-jam. Itulah kenapa kurma sangat baik sebagai makanan berbuka puasa.
Selain itu kurma juga baik bagi menu berbuka puasa karena kemapuannya meningkatkan kebasaan lambung yang terlalu asam karena tidak memperoleh makanan dan minuman selama 13-14 jam. Kandungan vitamin A pada kurma juga berfungsi menjaga kesehatan mata, pertumbuhan, reproduksi , imunitas (kekebalan) tubuh, dan pemeliharaan sel epitel.
Dipasaran terdapat 26 jenis kurma. Kurma jenis ajwah merupakan kurma yang paling mahal, karena ia dan kurma ambar merupakan kurma kesukaan Nabi Muhammad SAW. Selain itu juga terdapat  kurma jenis sukari. kurma jenis ini memiliki ukuran besar dan berwarna coklat kurma ini diyakini dapat menambah tenaga, khususnya bagi pria. Sedangkan untuk kaum wanita ada kurma lubanah yang berarti kurma susu. kurma jenis ini berukuran kecil dan agak keras. Oleh karena itu, sebelum dimakan kurma ini harus direbus dahulu di dalam air. Kurma ini diyakini sangat baik bagi ibu yang sedang menyusui.





0 komentar:

Posting Komentar